Tuesday, April 9, 2013

Pilih Handphone atau ?






Saat saya melihat iklan tersebut di atas, skenario yang ditampilkan sangat menggelitik pikiran saya. Saya merasa iklan tersebut sangat menggambarkan situasi yang terjadi saat ini. Betapa sering kita melihat sebuah keluarga yang sedang makan bersama di sebuah restoran tetapi tidak berbicara satu sama lain, melainkan sibuk dengan gadget masing-masing. 

Betapa sering kita juga melihat sebuah keluarga yang tinggal dalam satu rumah, tetapi tidak berkomunikasi dengan baik. Semua seolah terhipnotis oleh gadget. "Papa buru-buru nih, nanti message aja", jawab seorang Ayah terhadap anaknya yang ingin bercerita tentang kegiatannya disekolah. 

Iklan tersebut di atas juga menceritakan tentang pertanyaan polos sang anak terhadap Ayahnya. Kondisinya mereka berdua duduk dalam satu ruangan bersama. Tetapi terlihat Ayahnya lebih seru dengan handphonenya. 
Sang Ayah menjawab pertanyaan anaknya dengan memperlihatkan bahwa ia lebih memilih handphone daripada biskuit yang ditawarkan anaknya itu. 
Hingga anaknya membandingkan biskuitnya dengan handphone Ayahnya, lalu Ayahnya mengalah dan ikut menikmati biskuitnya bersama sang anak.

Hey, poin nya bukan di biskuit. Tetapi quality time. Waktu kebersamaan yang ingin saya tekankan. Bukankah sangat disayangkan, jika kondisinya Ayah dan anak duduk bersamaan di ruang tamu tetapi Ayahnya tidak memperdulikan anaknya, malah sibuk dengan handphonenya. Waktunya terbuang sia-sia. 

Gadget memang sedang mem-boom-ing saat ini. Anak kecil hingga dewasa hampir semua memilikinya. Dan mereka membawanya kemana pun mereka pergi. Banyak pula yang panik dan menjadi tidak nyaman jika ketinggalan gadgetnya. Seolah ia bernafas hanya dari gadgetnya.

Wajar bila ada yang mengatakan, "handphone ini, mendekatkan kita dengan yg jauh, tp menjauhkan kita dengan yg dekat". 
Ya, kebanyakan itulah yang terjadi. Yang berada dekat, komunikasinya menjadi berkurang, sangat berkurang. Hanya sebatas bbm, whatsapp, line, dan segala macamnya. 

Iklan yang simple ini memberikan saya inspirasi untuk menulis sedikit tentang komunikasi dalam keluarga, karena saya sudah sering mendengar dan melihat kondisi keluarga yang menjadi cuek dan tidak merasa 'terhipnotis' oleh gadget hingga komunikasi dan kebersamaan dengan keluarga berkurang, dan saya sangat menyayangkan hal itu. 

Semoga kita semua semakin menyadari bahwa gadget hanya sebuah alat untuk mempermudah kita untuk berkomunikasi, bukan alat untuk menjauhkan kita dengan keluarga, teman, dan kerabat. 

Dan semoga kita semua lebih bisa menempatkan diri, pintar2 menggunakan waktu, terlebih quality time bersama orang-orang terkasih. 

Be blessed.
@rosita_lim